Roberto Mancini mengakui bahwa tendangan yang dilakukan oleh Mauro Icardi sangatlah berani didalam melangsungkan gol pinalti ke arah gawang Napoli, sang manajer berdarah aslikan Italia ini mengungkapkan bahwa ia sama sekali tidka pernah memperkirakan arah gol yang akan dilakukan oleh Icardi sangatlah ekstrim, sulit untuk dilakukan dan ia berhasil melakukannya dengan baik.
Tim yang dikenal dengan julukan Nerazzurri sangat dekat dengan mengalami kekalahan, karena tim tuana rumah Napoli telah terlebih dahulu mengamankan gol ganda di babak awal, dengan Marek Hamsik dan juga Gonzalo Higuain yang terlebih dahulu membawa tim tuan rumah unggul, menyisakan tim Inter Milan harus ekstra hati-hati dengan gawang mereka yang mungkin bisa kebobolan lagi.
Rodrigo Palacio hampir saja berhasil memproduksi gol pengecil keunggulan Napoli, dan menyisakan satu gol lagi akhirnya didapati tendangan pinalti dari Mauro Icardi yang menghasilkan gol dengan baik disaat genting.
Meskipun tertampil didalam lapangan pertandingan bahwa Inter Milan dibawah tekanan yang sangat kuat, Icardi dilihat oleh Roberto Mancini lebih tenang dari rekan satu timnya yang lain, karena alasan itu juga lah Mancini membiarkan Mauro Icarid yang mengambil tendangan pinalti tersebut.
“Icardi adalah sosok pemain yang berani, saya senang dengan penampilannya, ia sering membuat saya terkejut dengan penampilannya, di dalam tim Inter Milan sangat jarang terdapat pemain seperti dirinya, kalau ada pemain lain yang sama seperti dirinya, saya pasti akan menurunkannya ke dalam lapangan pertandingan tanpa adanya alasan.
“Tendangan pinalti yang dilakukan oleh Icardi sangat jarang dilakukan oleh orang lain, saya bahkan tidak pernah berpikir untuk melaksanakan tendangan seperti itu didalam tendangan pinalti, terlalu berisiko, dan Icardi melakukannya, ia memberikan kejutan,” ungkap Roberto Mancini.
Meskipun melihat penampilan Mauro Icardi yang berani dan mengesankan, manajer berdarah aslikan Italia ini mengakui bahwa Inter Milan tidak menggunakan waktu bermain mereka secara efektif dan juga efisien, lebih kepada pemborosan, bukannya di babak pertama mereka tidak berhasil menciptakan peluang untuk memproduksi gol, banyak peluang yang ada, hanya saja tidak dimaksimalkan dengan baik oleh mereka mungkin.(NW)