Jose Mourinho yang merupakan salah satu seorang sosok pemenang serta Eidur Gudjohnsen sendiri mengaku kalau dirinya tak mengerti bahwa kenapa arsitek Manchester United tersebut telah dituding dengan hobi tampil secara defensif. Walau membawa The Red Devils memenangkan sebanyak tiga buah trofi ketika musim yang perdananya, serta bikin mereka ada pada urutan atas klasemen kompetisi Liga Premier League untuk musim 2017-18 kali ini, pria berkebangsaan Portugal tersebut terus saja mendapatkan kritikan.
Bahkan dirinya telah dituding saja begitu konsevatif di dalam soal memandang jalannya sebuah pertandingan berhadapan dengan sesama skuad klub besar, setelah tampil seri 0-0 menghadapi kubu Liverpool FC di stadium Anfield. Akan tetapi, Eidur Gudjohnsen telah berpikir kalau eks arsiteknya tersebut di Chelsea FC cuma mencoba buat menurunkan sebuah taktik yang terbaiknya di dalam tiap kali pertandingan demi memetik sebuah hasil yang maksimal.
“Saat kami yang bekerja sama, dan dirinya tidak pernah juga menggunakan suatu pendekatan yang cukup berbeda kepada skuad klub mana saja. Bahkan kami yang selalu juga mempersiapkan diri terhadap suatu cara yang mirip, dan kami tampil dengan sebuah cara yang memang sangat serupa. Apalagi dia itu bukan sosok tiper arsitek yang memang akan tampil buat kalah, dan dirinya selalu tampil buat menang,” ujar Gudjohnsen.
“Tapi kadang ada saja pertandingan yang memang telah berjalan sangat lancar. Namun apabila kalian kemudian yang tertekan, itu wajar sekali apabila kalain bertahan, dan itu merupakan suatu bagian di dalam permainan sepak bola. Bahkan Setan Merah sekarang jauh cukup bagus ketimbang tahun yang lalu. Apalagi kehilangan sosok Paul Pogba memang menjadi salah satu hantaman buat mereka, tetapi aku rasa klub mereka yang saat ini mempunyai suatu ciri khas mereka sendiri sebagai skuad klub besutan Mourinho,” Pungkas Gudjohnsen. (HD)
