Sosok Harry Redknapp yang akhirnya ikut angkat suara atau mengklaim kalau sebuah keputusan tim nasional Inggris buat menurunkan salah satu striker muda itu Marcus Rashford ketika berhadapan dengan Islandia merupakan salah satu bukti kalau betapa amat putus asanya sang arsitek Roy Hodgson.
Apalagi sang talenta muda 18 tahun itu masuk buat menggantikan sang kapten timnas yaitu Wayne Rooney ketika di menit-menit 86. Akan tetapi dirinya juga tak dapat saja mempengaruhi sebuah hasil di dalam laga tersebut yang cuma waktu tersisa dengan berujungnya terdepak timnas The Three Lions itu dari turnamen Euro 2016 itu.
Apalagi di pertandingan itu, timnas Inggris telah dinilai Harry Redknapp yang cuma tampil dengan tanpa sebuah inspirasi serta juga tanpa dengan salah satu recana pada permainan buat ingin membongkat bagian dari pertahanan dari timnas Islandia. Namun dengan masuknya juga Marcus Rashford, dan dirinya langsung klaim menjadi salah satu pembuktikan frustasinya Roy Hogdson ketika di pertandingan tersebut.
“Dia (Rashford) merupakan salah satu lemparan dadu paling terakhir serta juga itu cuma tampak semacam suatu rasa dari putus asa atau frustasinya dari Roy Hodgson pada akhir dari laga yang amat penting itu. Namun aku juga merasa cukup kasihan dengan sosok Wayne Rooney, dan dirinya juga diminta buat bermain pada tempat yang dirinya itu tidak dapat jalanni serta dirinya cuma tidak mampu mendapatkan atau membuat sesuatu yang telah terjadi kepada dirinya sendiri,” Ujarnya.
“Maka mungkin juga dengan sosok Jamie Vardy yang harus juga sudah telah diturunkan pada saat-saat memasukki pertandingan itu, sebab menurut aku setiap kali dirinya itu mendapatkan sebuah gol, dan pertahanan dari Islandia pun sepertinya merasa gelisah. Apalagi dia itu merupakan sosok penggawa yang mau bekerja keras serta kemudian dia yang selalu juga ingin memberikan permainan memukaunya buat timnas Inggris,” Pungkas Redknapp. (HD)
