Dengan sudah musim yang mendekati pada akhirnya, akan tetapi Mario Balotelli pun kini masih belum juga dapat untuk membuktikan penampilan cemerlangnya buat tim Liverpool. Bahkan sejumlah usaha dari Si Merah saat ini buat terus saja memberi dukungan pada sejauh ini telah dinilai atau dikatakan buang waktu saja.
Pada musim lalu Si Merah juga telah menutup Liga Premier League ini dengan telah produktivitas disebut saja sangat luar biasa melalui total sebanyal 101 buah gol. Bahkan jumlah dari tersebut hanya kalah dengan satu gol oleh Manchester City dengan berada tepat pada atasnya serta menjadi sang juara Liga.
Dari produktivitas The Reds itu, namun kredit yang paling besar pun pantas dengan dialamatkan buat duet dari Luis Suarez dan Daniel Sturridge saat bermain di bagian lini serang Liverpool. Jadi dari sepeninggalan tersebut Luis Suarez pada musim lalu, The Reds juga berusaha untuk tetap saja selalu dengan menjaga bagian lini depan mereka untuk tetap bergabung terhadap Fabio Borini dengan Daniel Sturridge yang telah kembali pada masa-masa dari peminjamannya.
Namun, pada sejauh ini pun Liverpool justru hanya baru saja menciptaka empat puluh lima gol dengan kompetisi Liga Premier League ini menyisahkan sekitar tujuh dari pertandingan saja di musim ini. Maka hal tersbut pun telah mengundang sejumlah keprihatian yang tersendiri di dalam pandangan Mark Lawrenson, dengan secara yang khsusnya langsung memberikan sebuah sorotan terhadap Mario Balotelli.
“Kami memang masih belum juga bikin setengah dalam gol Liverpool di pentas Premier League pada dalam musim lalu meskipun hal itu dapat dijelaskan saja dengan snagat muda usai mengingat saja ada seberapa saja banyak laga dengan baru telah dimainkan oleh Sturridge pada tahun 2015 ini, serta juga dengan kehilangan sosok penyerang seperti Luis Suarez di tim Si Merah,” Ujar Mark Lawrenson.
“Banyak usaha untuk membujuk Mario Balotelli buat bermain lebih mantap pun sudah saja menjadi suatu tindakan dengan menyia-nyiakan saja, sementara dengan Rickie Lambert dan Fabio Borini sangat jarang untuk dimainkan,” Pungkas Mark Lawrenson. (HD)